Dapur Tradisional yang Cantik
Dapur tradisional yang cantik. (Foto: Getty Images)
Dapur merupakan kebutuhan vital sebuah rumah tangga. Dapur merupakan urat nadi sebuah rumah untuk mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan ruang servis. Salah satu desain penataan dapur adalah gaya tradisional.
Model ini banyak dipilih pemilik rumah karena luasnya yang lebih besar daripada dapur modern sekarang ini, hingga dapat memuat lebih banyak anggota keluarga. Meskipun hampir mirip dengan gaya old world dan country, penataan dapur tradisional sungguh berbeda. Gaya dapur tradisional terlihat lebih hangat dan klasik dengan banyak elemen inspirasi dari Inggris dan Prancis.
”Warna-warna yang digunakan berbeda,” kata Mary Broerman, seorang desainer interior yang berbasis di California, Amerika Serikat, pemilik MDB Design Group di Altadena.
Dapur tradisional umumnya menggabungkan warna yang lembut dan kalem seperti krem, putih, abu-abu tua, abu-abu muda atau hijau, lain dengan desain old world yang banyak menggunakan sentuhan biru terang dan emas.
Bagian dari pesona gaya ini, seperti country, adalah dilengkapi dengan hiasan semacam buah-buahan, bunga, dan kupu-kupu.Anda dapat mencampur dan mencocokkan segala hiasan tersebut. Ini adalah desain yang terbuka untuk berbagai interpretasi dan menarik bagi semua usia dan kepribadian.
”Tradisional adalah istilah yang sangat umum yang mencakup banyak gaya dan tidak selalu berat, yang sebenarnya tidak bersandar pada satu arah,” kata Gail Drury, pemilik studio desain untuk dapur dan kamar mandi bernama Drury Desain di Gllen Ellyn, Illinois, seperti dikutip laman Home and Garden Television.
Gaya ini, lanjut Drury, tidak ”murni” desain dapur seperti biasanya, melainkan sebuah kombinasi gaya eklektik yang menggabungkan lebih banyak detail dan ornamen dari garis-garis yang bersih dan sederhana dari gaya yang paling modern. Broerman menambahkan, desain ini bagus dibuat pada ruangan dengan banyak jendela.
Karena jika memungkinkan, dapur ini bisa menggunakan bay window atau jendela yang menjorok keluar dari garis dinding.
”Fokusnya adalah berupaya menciptakan kehangatan dan perasaan nyaman karena Anda akan menghabiskan banyak waktu berada di dapur gaya tradisional ini,” tuturnya.
Kebutuhan untuk membawa hiasan luar ruang untuk mewakili gaya ini berarti desain ruang dapur ini akan mencakup bahan-bahan alami yang terpasang di lantai, lemari kabinet, dan perabotannya. Menurut Broerman, Anda mungkin akan melihat penggunaan marmer, batu bata, batu kali, dan bahkan kayu di bagian backsplash.
Ini adalah lapisan dinding di bagian belakang bak cuci atau kompor di dapur yang berguna agar dinding tidak langsung terkena cipratan air, minyak, atau bahan makanan. Jika bahan kayu di dapur ini dicat, mungkin akan bercat dengan nuansa putih dengan elemen hiasan mirip gandum.
Gaya tradisional adalah desain yang memungkinkan Anda untuk mencampur dan mencocokkan lapisan detail, termasuk warna dan tekstur. Biasanya dapur tradisional dirancang dengan countertop dari granit, kayu balok di langit-langit, dan bingkai kayu di sisi masing-masing kompor.
Untuk membuat tampilan tradisional, singkirkan furnitur di dapur yang tidak memiliki gaya periode atau ornamentasi, juga potongan-potongan kontemporer atau modern yang bergaris sederhana dan tegas. Ganti dengan potongan dari beberapa periode yang Anda suka dan bangun desain di sekitarnya dengan menambahkan molding dan pintu kabinet trim yang sesuai dengan gaya tersebut.
Kemudian gabung dengan gaya yang sesuai dengan potongan-potongan dari periode lain untuk perpaduan lebih eklektik. Pertimbangkan penggunaan pola tertentu ketika merancang lantai, seperti basket weave atau pola acak pada kayu.
Jika memilih dari batu, seperti batu kapur, bentuk tidak teratur dari batu alam itu sendiri dapat membantu menciptakan tampilan yang lebih alami dan memberikan rasa akan ruangan ini. Atau, campuran batu warna gelap, seperti batu slate dengan batu kapur, dalam berbagai ukuran, bentuk batu ini di lantai dalam pola teratur.
Buat juga sebuah sudut yang digunakan sebagai tempat sarapan di bawah jendela yang menjorok dengan meja dan kursi dari kayu dengan kursi-kursi di satu sisi atau di kedua ujungnya. Carilah perabot dengan bagian kaki yang berukir, berhias kolom-kolom dan liku-liku.
Gunakanlah kain untuk membawa sentuhan warna ke dalam ruangan dapur. Pilih gambar pemandangan alam untuk tirai dan bantal serta gabung dengan bentuk garisgaris. Untuk membangun focal point di dapur tradisional, gunakan kenop-kenop pada lemari dengan memilih desain, bentuk, dan warna yang berbeda untuk setiap panel pintu.
Jangan lupa pikirkan ketinggian lemari tersebut. Selain itu, campur dan cocokkan noda atau cat pada kayu. Hindari alat dapur yang sederhana. Pilih keran air dan perangkat lain, seperti lampu dapur, yang memiliki bentuk penuh dan detail.
Jika Anda mampu untuk mengeluarkan perabotan yang tidak layak, sebaiknya singkirkan apapun yang terbuat dari pernis, veneer, atau laminasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar